Temani Aku

Temani Aku

Monday, August 31, 2009

Persoalan Tak Berpenghujung

Sukar benarkah pencarian ini
hingga aku harus terus menanti....

Payah sangatkah perasaan ini
hingga aku perlu merasa sepi....

Apakah susah benar pertemuan itu
hingga aku sering tersesat arah....

Ataukah aku sendiri yang mahu menanti
terus mahu mencari dan merasa sepi.....

Dan adakah salah diri seorang aku
hanya tidak mempunyai sedikit keberanian

Dan adakah salah diri seorang aku
dek kerana terlalu merasa tidak berdaya

Dan adakah apa yang aku impikan
tiada dapat untukku gapai....

Dek kerana harus mengikut arus persamaan
lupakan segala rasa, hati dan impian.....

TIDAK!!!!!!!!!

Aku lebih rela menanti dan merasa sepi
dari mengagalkan caturan mimpi dan harapan.....

Jawab Tanya Ku

jika kau bintang
mampukah aku mencapaimu nun dilangit tinggi?

jika kau sang rembulan
mampukah aku seperti pungguk yang merinduimu?

jika kau si matahari
mampukah aku terus menerima lahar baramu?

jika kau insan
mampukah aku berdiri disisimu?

jika kau gadis
mampukah aku mencuri sedikit perhatianmu?

jika kau hawa
mampukah aku menjadi adam untukmu?

jika kau kekasih
mampukah aku memiliki cintamu...?

Sesempurna Penantian

...aKu aKaN mEnCiNtAiMu kErAnA aGaMa...

...yAnG aDa pAdA mU...

...JiKa kAu HiLanGkAn aGaMa DaLaM DiRiMU...

...HiLaNgLaH CiNtAkU pAdAmU...

Membiar Bulan Bicara Sendiri

Bulan merah jambu luruh di kotamu
Kuayun sendiri langkah-langkah sepi
Menikmati angin menabur daun-daun
Mencari gambaranmu di masa lalu

Sisi ruang batinku hampa rindukan pagi
Tercipta nelangsa merengut sukma
Terwujud keinginan yang tak pernah terwujud
Aku tak bisa pindah ke lain hati

Begitu lelah sudah
Ku harus menepi
Biduk telah ditambatkan
berlabuh di pantaimu


Indah larik pelangi seusai hujan membuka hari
Samar dirajut mega garis wajahmu lembut tercipta
Telah jauh kutempuh perjalanan
Bawa sebentuk cinta, menjemput impian

Desau rindu meresap kenangan haru kudekap
Semakin dekat tuntaskan penantian
Kekasih aku pulang

Sekian lama waktu telah mengurai makna
cinta kita gemerlap terasah masa
Kan kubuat prasasti dari tulusnya janji
Walau apa terjadi tetap tegak berdiri

Dan ku biar bulan itu berbicara sendiri......

Sunday, August 30, 2009

Bila Sepi Menjadi Tetamu

bila sepi itu datang…
aku hadirkan senyumanmu didalam hatiku…
agar dapat kulalui hari ini dengan senyuman
semanis senyumanmu…

bila sepi itu memanggil…
aku bisikkan namamu dihatiku
ingatlah pada kenangan lalu
yang indah manis menusuk kalbu
agar senyuman terukir lagi dibibirku…

bila sepi mengetuk pintu hatiku…
kunyalakan rasa kasih sejati
melupakan segala kepedihan yang dicalari sepi…
menanti bahagia sinar kembali
senyumanmu senyumanku kian berseri…

bila sepi mengugat ketenangan
kuhadirkan kesetian dan kepercayaan…
ungkapan janji dalam genggaman
menepis segala keraguan mungkin jua gangguan…
dalam sabar… aku tersenyum sendirian
senyuman kasihku dalam sepi…

kesepian suatu perasaan yang membuatkan kita berasa sedih..hiba…berasa amat keseorangan…perasaan sepi hadir tanpa diundang…
perasaan itu datang…kerana kita sedang merindui seseorang yang amat kita kasihi…

dalam kita melayani perasaan sepi itu, kita tak mungkin akan dapat lari…daripada menitiskan airmata…kerna…ia adalah cetusan hati kita sendiri…
dalam menantikan belaian kasih sayang itu…kita hanya mampu tersenyum…
tersenyum dalam hati….mengenangkan saat yang indah ketika bersama…
dibibir kita mengukirkan senyuman….

senyuman dalam sepi….

Sampai Bila.....

Bulan dengarkan lantunku
bintang temanilah aku
terangi gelap malamku

aku ingin engkau tahu
ku kan selalu menunggu
hilangkan rasa letihku

Bila nanti kau mengerti
kumohon terangi aku

dalam hatiku
ingatkan aku
untuk menahan rasa hati lelahku
yang slalu ...
rindukan tawamu dalam hatiku

hanya dirimu ...
beri malamku yang menghiasi jiwa
yang rapuh
terlalu merindumu
hoo oo ooo....

Bila nanti kau mengerti
kumohon terangi aku .....

dalam hatiku
ingatkan aku
untuk menahan rasa hati lelahku
yang slalu ...
rindukan tawamu dalam hatiku
ingkatkan aku ku kan tetap menantimu
hingga hati itu

Ianya Bermula Sekali Lagi.....

Hmm... aku sgt tak suka dgn perasaan sebegini, perasaan yg "berharap"..... berkali2 aku sudah berpeasan pada diri sendiri, cukup2lah n sedarlah dari mimpi... paling penting, berhenti lah dr berharap.... namun, semua itu tidak pernah aku pedulikan... saat2 aku terlupa, terleka... aku kembali memasang harapan....

dan bila ianya berakhir penuh tragis aku rasakan n aku sgt bencikan perasaan sebegitu... lantas aku berjanji tak akan mengulanginya lg... berhenti berharap.... tp siapakah aku utk menidakkan kata hati.... walau itu hatiku sendiri....

dan kini, sekali lg ianya muncul.... muncul lg perasaan yg "berharap" itu... kerana itu yg aku pendamkan, kerana itu yg aku mahukan.... aku impikan sedari dulu, dari dahulu.... apakah ianya berakhir dgn tragis juga nanti... arghhhh, bimbang dgn perasaan sebegitu lg.... aku benci dgn perasaan itu... apakah nanti benci terus bertukar menjadi.... menjadi apa selepas benci??? bukan syg tp dendam...

apa2 pun, dlm hidup nie, harapan itu perlu ada.... bermulanya sebuah "kisah" dengan secebis harapan utk menjadikan ianya "kisah"... kalau tiada harapan.... maka hilanglah percaturan hidup... kalau tiada impian maka tidak bermimpi lah setiap insan....